Arafah.id, MADINAH — Entah kerinduan seperti apa yang dirasakan Rasuna binti Walek bin Abas. Nenek berusia 73 tahun ini selama di Kota Madinah memakai kursi roda karena masalah pengapuran tulang. Namun ketika sampai di Raudhah, Nenek Rasuna lupa akan sakitnya karena langsung berlari.
Perempuan yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru ngaji dan petani ini mengaku saat itu tidak merasa sakit karena bahagia dan terharu. Dia tidak sabar ingin segera mengucap salam rindu kepada Rasulullah. “Sudah saya sampaikan salam dan saya doakan semua anak cucu saya,” ungkap ibu sembilan anak ini.
Nenek Rasuna dan suaminya mendaftar haji pada 2012 dari uang hasil panen. Setelah 12 tahun menanti, ia akhirnya bisa masuk kuota jamaah haji 2024.
Belum lama tiba di Madinah, Nenek Rasuna bersama rombongannya dari Embarkasi Batam mendapatkan jadwal masuk ke Raudhah pada 13 Mei 2024. Dia dapat waktu pagi bertepatan dengan waktu Sholat Dhuha.
Karena kakinya sakit dan tidak berjalan jauh, Nenek Rasuna tidak yakin bisa masuk Raudhah. Namun Nenek Rasuna bersyukur ternyata ada petugas yang mau membantu mengantarkannya ke Taman Surga dengan kursi roda.
“Awalnya saya sedih sekali dan merasa tidak yakin, bisa atau tidak saya ikut rombongan pergi ke Raudhah,” kata dia.
Saat ditemui Tim Media Center Haji (MCH) Daker Madinah di Kamar Hotel Safwat Al Madinah, Nenek Rasuna mengaku masih tidak percaya bisa masuk Raudhah. “Ya Allah, saya rasanya tidak percaya bisa sampai ke Raudhah. Karena kaki saya ini sakit dan sulit untuk berjalan jauh sejak saya mengalami pengapuran tulang. Yang pasti saya sangat bersyukur atas nikmat dari Allah,” kata dia.
Nenek Rasuna sangat bersyukur atas layanan Petugas Haji. Bahkan para petugas membantu mencarikannya kursi roda dan mendorong hingga masuk Raudhah.
“Masya Allah, baik semuanya, maaf ya nenek bikin repot. Nenek mau kasih uang imbalan buat ucapan terima kasih juga dia tidak mau,” kata Nenek Rasuna sambil menunjuk Irnawati, salah satu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang mendorongkan kursi rodanya.
Menurut Irna panggilan akrabnya, tadi pagi dia ditugaskan untuk membantu mendorong kursi roda nenek Rasuna untuk masuk Raudhah. Tetapi ketika masih antri, saya kaget karena nenek langsung lompat dari kursi roda dan berlari masuk ke dalam Raudhah. “Ia lupa kalau kakinya sakit dan berlari,” kata dia.